Laman

Selasa, 26 Oktober 2010

Aku Ikhlas tak Mendapat Cintamu...

Hujan terus turun menemani kesunyian malam ini. Aku terbiasa duduk santai dengan menggenggam handphone. Di tangan kananku selalu terlihat sibuk dengan jari-jari yang tak bisa lepas dari tombol-tombol mungil itu.

Namun setelah kejadian itu.., aku jadi enggan dan acuh pada benda mungil yang ku anggap sebagai sebagian nyawaku itu... Kejadian itu terjadi sekitar seminggu yang lalu, saat itu aku sedang berjalan menuju perpustakaan yang tak jauh dari rumahku. Mataku terfokus pada satu titik didepanku. Aku tak respek dengan keadaan disekitarku saat itu. Namun ketika getaran itu berbunyi.., dret...dret...dret.., aku tersentak. Kulihat 1 Pesan Baru dari Andra. Aku sedikit kaget menerima sms darinya yang tiba-tiba mengatakan, "Aku mencintaimu karena Allah Adinda..." Langkahku melemas, detak jantungku seperti berhenti, nafasku sesak, mulutku seperti terkunci tak dapat mengungkapkan kata-kata..!! Hingga hatiku berkata, "Ya Allah.., apakah ini anugrah dari-Mu..?? ataukah ini suatu titik kehancuran ku..?? Ya Allah., apakah ini cinta..??"

Aku tersentak dan urung mengingat kata-kata itu kembali. Aku terus menutupi rasa ini meski Andra selalu mingirimkan pesan yang sangat puitis dan menenangkan sanubari ini. Aku terus berpikir dan berpikir.., lama sudah ku berpikir hingga satu titik kejelasan perasaan ini tak kunjung berakhir. Hingga ku jawab semua kepuitisan itu,

"Aku mendambamu seperti ku mendambakan bintang..,
Aku memujamu dibalik matahari yang bersinar terang..,
Aku.., mengharapkanmu disaat kau tak mengharapkanku wahai sang pujaan..,
Kau terlalu sempurna.., dan aku terlalu merana..,
Namun ku ikhlas..,
Bila kata-kata puitis itu kau kirim ke perempuan lain selain aku Andra..!!"

Perasaan ku tak terkontrol lagi, aku takut kehilangan cintanya itu..!! Andai saja dia tau aku selalu menantinya, namun aku tak ingin melukai hatinya karena telah membuatnya terus menunggu. "Ya allah apabila rasa cinta ini melebihi rasa cintaku pada-Mu, ampuni hamba karena hamba tak bisa mengingkari ini. Namun Ya allah.., ku mohon bila memang dia adalah seseorang yang telah dipasangkan denganku, tolong dekatkan aku dengannya... Tapi apabila bukan dia yang kau pilih, tolong jauhkan aku dan hapus rasa ini..!!"

Aku merasa lelah dengan hari ini, seminggu sudah ku menyimpan benda mungilku dilaci lemari. Ku berbaring sejenak melepas lelah ini, tapi tiba-tiba ada sesuatu yang terbayang tiba-tiba... Aku terbangun spontan sambil mengatakan "Andra...!!!!!" tak tau apa yang menyadarkan ku... Akupun bergegas membuka laci lemari untuk mengambil benda mungil yang sengaja ku simpan untuk menghilangkan kebimbanganku. Ternyata 20 Pesan Baru dari Andra dengan kata yang sama dan berakhiran satu puisi yang membuatku semakin terpukul.

"Untuk Adinda...
Seberapa lama kau membungkam mulutmu..,
Seberapa lama kau menguji keseriusaku Adinda..,
Aku mendambamu seperti ku mendambakan bintang..,
Aku memujamu dibalik matahari yang bersinar terang..,
Aku... mengharapkanmu disaat kau tak mengharapkanku wahai sang pujaan..,
Aku selalu berdiri menunggu hadirnya jawabanmu..,
menanti sebuah jawaban yang aku tunggu,...
Namun bila waktu tak memihak pada kita..,
Aku tak bisa mengelak bahwa Allah tidak mengizinkan kita bersama..."

Selamat tinggal Adinda.., aku akan pergi dan menghapus rasa ini. Aku terbelenggu dengan cintaku padamu. Sedangkan orang tuaku mendesakku dengan seorang wanita pilihan mereka. Aku tak bisa membantah karena kau tak memberi jawban..."
Dia pergi.., Andra benar-benar sudah lelah menungguku.., "Ya Allah.., jika memang ini jalan yang terbaik, aku ikhlas walau keragu-raguan hatiku menjauhkanku pada seseorang yang benar-benar tulus mencintaiku...!!"

Tanpa sadar air mataku mengalir deras dengan rasa penyelesalan tak berujung melihat seseorang yang kudambakan bersanding dengan sahabatku sendiri....