Laman

Rabu, 20 Juni 2012

CONTOH Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama   : Luqmanul Hakim
NIM    : A 310 100 072
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah                       : SMP N 2 Ponorogo
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : VIII/2 (genap)
Alokasi Waktu            : 4 x 40 menit

A.    Standar Kompetensi
13.      Memahami unsur-unsur novel remaja (asli/terjemahan) yang dibacakan.
B.     Kompetensi Dasar
13.1    Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (asli/terjemahan) yang dibacakan.
C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu mendeskripsikan definisi novel dan jenis-jenis novel
2.      Siswa mampu mengidentifikasi karakter tokoh dalam novel yang dibacakan

D.    Karakter yang diharapkan setelah siswa mengikuti PBM
1.      Teliti
2.      Berani
3.      Jujur
4.      Tekun
5.      Peduli

E.     Materi Pembelajaran
1.      Novel (terlampir)
2.      Penokohan dalam novel (terlampir)
F.     Langkah-langkah dan Metode Pembelajaran
No
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Waktu
1
Kegiatan Awal
a.    Guru mengucap salam kepada siswa
b.   Guru memperkenalkan materi dan tujuan dari kegiatan pembelajaran


Ceramah


10 menit
15 menit
2
Kegiatan Inti
a.    Eksplorasi
·   Pembagian kelompok diskusi
·   Pembagian materi untuk setiap kelompok
b.   Elaborasi
·   Salah satu siswa dari tiap kelompok membacakan novel yang sudah dibagikan
·   Semua anggota kelompok mengidentifikasi penokohan dalam novel yang dibacakan
c.    Konfirmasi
·   Siswa melakukan simulasi/peragaan dari penokohan dalam novel yang dibacakan
·   Siswa menyimpulkan penokohan dalam novel yang sudah dibacakan




Kerja kelompok


Diskusi


Inquiry



Simulasi


Penugasan



15 menit

10 menit


15 menit


20 menit



25 menit


15 menit

3
Kegiatan Akhir
a.    Siswa dan guru melakukan refleksi
b.   Siswa dan guru melakukan evaluasi


Tanya-jawab

15 menit
20 menit







G.    Sumber Belajar
1.      Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
2.      Shirazy, Habiburrahman El. 2005. Ayat-Ayat Cinta. Jakarta: Penerbit Republika.


H.    Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Tes tulis
Uraian Obyektif
1.   Apakah novel itu? Sebut dan jelaskan jenis-jenisnya!
2.   Dalam novel Ayat-Ayat Cinta, jelaskan karakter dari tokoh Fahri dan Bahadur!
3.   Sebutkan tokoh-tokoh protagonis dan tokoh-tokoh antagonis dalam novel Ayat-Ayat Cinta!
4.   Siapakan tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta?

1.      Apakah novel itu? Sebut dan jelaskan jenis-jenisnya!
Kegiatan
Skor
a.    Siswa mampu menjelaskan definisi novel dan menyebutkan jenis-jenisnya.
b.   Siswa hanya mampu menjelaskan definisi novel atau menyebutkan jenis-jenisnya saja.
c.    Siswa tidak mampu menjawab.
25
15

0

2.      Dalam novel Ayat-Ayat Cinta, jelaskan karakter dari tokoh Fahri dan Bahadur!
Kegiatan
Skor
a.    Siswa mampu menjelaskan karakter kedua tokoh dengan benar.
b.   Siswa mampu menjelaskan karakter kedua tokoh tapi kurang tepat.
c.    Siswa tidak mampu menjelaskan karakter kedua tokoh.
25
15
0

3.      Sebutkan tokoh-tokoh protagonis dan tokoh-tokoh antagonis dalam novel Ayat-Ayat Cinta!
Kegiatan
Skor
a.    Siswa mampu menyebutkan tokok-tokoh protagonis dan tokkoh-tokoh antagonis dalam novel dengan tepat.
b.   Siswa kurang tepat dalam menyebutkan tokoh-tokoh protagonis dan tokoh-tokoh antagonis dalam novel.
c.    Siswa tidak mampu menyebutkan kedua macam tokoh tersebut dari novel.
25

15

0

4.      Siapakan tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta?
Kegiatan
Skor
a.    Siswa mampu menemukan tokoh utama dalam novel dengan tepat.
b.   Siswa kurang tepat dalam menentukan tokoh utama dalam novel.
c.    Siswa tidak mampu menentukan tokoh utama dalam novel.
25
10
0

Penilaian:

Jumlah skor total = n1 + n2 + n3 + n4
                                    = 25 + 25 + 25 + 25
                                    = 100
                                   

                                                                                                                      Ponorogo, 2 Juni 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah,                                                              Guru Mata Pelajaran,
                                                                                                                                   

                                                                                                                                                                                                    Drs. H. Ali Sulaiman, M.Pd.                                                            Luqmanul Hakim, S.Pd.
            NIP.                                                                                       NIP.



Lampiran Materi:
Novel
Novel (Inggris: novel) merupakan bentuk karya yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Novel dibangun dari dua unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur pembangun sebuah novel antara lain seperti plot, tema, penokohan, dan latar.
Terdapat dua jenis novel yaitu:
1.      Novel Serius
Novel serius harus sanggup memberikan yang serba berkemungkinan, dan itulah sebenarnya makna sastra yang sastra. Membaca novel serius, jika ingin memahaminya dengan baik, diperlukan daya konsentrasi yang tinggi dan disertai kemauan untuk itu. Novel serius biasanya berusaha mengungkapkan sesuatu yang baru dengan cara pengucapan yang baru pula. Oleh karena itu, dalam novel serius tidak akan terjadi sesuatu yang bersifat stereotip, atau paling tidak pengarang berusaha untuk menghindarinya. Jika hal itu terjadi, biasanya ia dianggap sebagai sesuatu yang mengurangi kadar literer karya yang bersangkutan, sebagai suatu cela.
2.      Novel Populer
Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan banyak penggemarnya, khususnya pembaca di kalangan remaja. Ia menampilkan masalah-masalah yang actual dan selalu menzaman,namun janya sampai pada tingkat permukaan. Oleh karena itu, novel populer pada umumnya bersifat artifisial, hanya bersifat sementara, cepat ketinggalan zaman, dan tidak memaksa orang untuk membacanya sekali lagi.

Penokohan
Istilah “penokohan” lebih luas pengertiannya daripada “tokoh” dan “perwatakan” sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang  jelas terhadap pembaca.  Jumlah tokoh cerita yang terlibat dalam novel dan cerpen terbatas, apalagi yang berstatus tokoh utama. Tokoh-tokoh cerita novel biasanya ditampilkan secara lebih lengkap.
Dalam penokohan juga terdapat perbedaan tokoh, antara lain:
1.      Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh- tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku, atau yang dikenai kejadian dan konflik, penting yang mempengaruhi perkembangan plot. Sedangkan tokoh tambahan biasanya diabaikan
2.      Protagonis dan Tokoh Antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero tokoh  yang merupakan pengejawantahan norma- norma, nilai- nilai, yang ideal bagi kita (Altenbernd & Lewis, 1966:59).
Tokoh antagonis adalah penyebab terjadinya konflik. Tokoh antagonis beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung atau tak langsung, bersifat fisik ataupun batin. Penebab terjadinya konflik dalam sebuah novel, mungkin berupa tokoh antagonis, kekuatan antagonis, atau keduanya sekaligus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar