LASKAR PELANGI
Karya: Andrea Hirata
Dalam Tinjauan Struktural
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengkajian Fiksi
Pengampu: Dr. Ali Imran Al-Ma’ruf, M. Hum.
Disusun Oleh :
Nama :Luqmanul Hakim
NIM :A 310 100 072
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Identitas Novel Laskar Pelangi
Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Kota Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2011
Tebal halaman : 545 halaman
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Kota Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2011
Tebal halaman : 545 halaman
Harga : Rp.69.000,-
Sinopsis Novel
Di Desa
Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Hari pertama pembukaan kelas baru
di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa,
Muslimah dan Pak Harfan, serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang
terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang
mendaftar, sekolah akan ditutup. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara
pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak
berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di
sekolah kecil itu.
Sembilan siswa yang
datang yaitu, Ikal, Mahar, Lintang, Kucai, Syahdan, Borek A Kiong, Trapani, dan
Sahara. Pak Harfan dan Bu Mus hampir putus
asa dan Pak Harfan pun telah menyiapkan naskah pidato penutupan sekolah itu.
Tiba – tiba seorang ibu datang untuk mendaftarkan anaknya yang mengalami
keterbelakangan mental, karena sekolah luar biasa hanya ada
di bangka dan mereka tidak memiliki biaya untuk ke sana, anak yang
menyelamatkan sekolah Muhammadiyah itu bernama Harun. Akhirnya sekolah itu pun
tidak jadi ditutup.
Kegiatan
belajar mengajar mereka dilakukan di sekolah yang sangat memprihatinkan.
Misalnya, ruang kelas yang beralaskan tanah, beratap
bolong-bolong sehingga bocor saat hujan, papan tulis yang berlubang sehingga
terpaksa ditambal dengan poster Rhoma Irama, dan saat malam hari dipakai untuk
menyimpan ternak. Dan begitu juga dengan kesepuluh anak Laskar Pelangi, yaitu nama
yang diberikan oleh Bu Mus karena kesenangan mereka terhadap pelangi. Keadaan mereka
juga memprihatinkan, bersekolah tanpa alas kaki, tidak memakai
seragam, dan perjuangan lintang seorang anak
pesisir yang jenius yang menempuh perjalanan 80 km pulang pergi dari rumahnya
ke sekolah demi mendapatkan ilmu. Pulang pergi untuk
memuaskan dahaganya akan ilmubahkan terkadang hanya untuk menyanyikan Padamu
Negeri di akhir jam sekolah.
Suka duka
mereka dimulai dari, penempatan tempat duduk yang diatur oleh Bu Mus,
perkenalan mereka pada hari pertama bersekolah, kejadian bodoh
yang dilakukan oleh Borek yang dijuluki Samson karena badannya yang besar,
pemilihan ketua kelas yang di menangkan oleh Kucai, pengalaman cinta pertama
ikal, kemenangan SD
muhammadiyah mengalahkan juara bertahan, yaitu sekolah PN Timah (Perusahaan
Negara Timah) pada lomba karnaval 17 Agustus yang dipimpin oleh Mahar dan lomba
cerdas cermat yang dipimpin oleh Lintang.
Pada suatu
hari, anak dari orang kaya yang bersekolah di sekolah PN, pergi dari rumahnya.
Ayahnya mengerahkan seluruh upaya untuk mencarinya. Setelah
anaknya di temukan, ayahnya berjanji akan menuruti semua
kemauan anaknya, dan kemauan anaknya adalah pindah ke
sekolah Muhammadiyah. Anak itu brnama Flo, dan ia hanya
ingin duduk di sebelah Mahar, dan keputusannya tidak
dapat di ganggu gugat. Dengan demikian anggota Laskar
Pelangi bertambah satu menjadi 11 anak.
Kejadian yang
paling menyedihkan yang dialami oleh anggota laskar pelangi ketika mereka
kehilangan dua orang yang mereka sayangi, yaitu Pak Harfan yang meninggal dunia
dan Lintang, siswa paling jenius anggota Laskar Pelangi,harus berhenti sekolah
karena ayahnya telah meninggal dunia dan iya harus menghidupi keluarganya,
karena iya anak laki-laki tertua. Dilanjutkan 12 tahun kemudian, saat Ikal
kembali ke kampungnya dari sekolahnya yang mendapat bea siswa di University de
Paris, Sorbonne untuk menyaksikan peluncuran buku oleh Mahar. Walaupun pada
awal tahun 90-an, sekolah Muhammadiyah itu akhirnya harus ditutup karena tidak
dapat mebiayai sekolah itu sendiri. Tetapi, sekolah itu telah menghasilkan
murid-murid yang sukses. Lima tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid
dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara
berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal, Lintang, dan Mahar
dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah
mereka.
Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan
kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang
hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di
ujung paling Selatan Sumatera sana.
Banyak hal-hal inspiratif yang dimunculkan
buku ini. Buku ini memberikan contoh dan membesarkan hati. Buku ini
memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru, kemiskinan dapat diubah menjadi
kekuatan, keterbatasan bukanlah kendala untuk maju, dan pendidikan bermutu memiliki
definisi dan dimensi yang sangat luas. Paling tidak laskar pelangi dan sekolah
miskin Muhamaddiyah menunjukkan bahwa pendidikan yang hebat sama sekali tak
berhubungan dengan fasilitas. Terakhir cerita laskar pelangi memberitahu kita
bahwa bahwa guru benar-benar seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Fakta Cerita
A.
Tokoh-tokoh
yang muncul dalam novel “Laskar Pelangi”
1. Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang
selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang
merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra,
terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling,
sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong
bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa
berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
2. Lintang: Teman sebangku Ikal yang luar biasa
jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan
harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan
minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada disekolah. Ia selalu
aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun
ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa
peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja
untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
3. Sahara: Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar
Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh
kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja
kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan
air dalam termosnya.
4. Mahar: Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki
bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu
Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara.
Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa,
Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun
lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia
diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah
membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil
meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
5. A Kiong: Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini
adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya
yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa
persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun
kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua
saling mencintai satu sama lain.
6.
Syahdan: Anak nelayan yang ceria
ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak
diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi
tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi
cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan
semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang
tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan
bekerja keras pada akhirna dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan
peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus
komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
7.
Kucai: Ia adalah ketua kelas sepanjang generasi sekolah “Laskar
Pelangi”. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi, dan penglihatannya
mellenceng dua puluh derajat. Laki-laki ini sejak kecil bisa menjadi politikus
dan akhirnya terwujud ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
8.
Borek: Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai
laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di took milik A Kiong dan
Sahara.
9. Trapani: Pria tampan yang pandai dan baik hati
ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi
ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando
oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang
bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena
ketergantungannya terhadap ilmunya.
10. Harun: Pria yang memiliki keterbelakangan
mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka
ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan
tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan
senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3
buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
11. A Ling: Cinta pertama Ikal yang merupakan
saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah
dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.
12.
Bu Muslimah: Dia adalah Ibunda guru “Laskar Pelangi”. Wanita lembut ini adalah
pengajar pertama “Laskar Pelangi” dan merupakan guru yang paling berharga bagi
mereka.
13.
Pak Harfan: Nama lengkap K.A.Harfan Efendi Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor.
Beliau adalah kepala sekolah Muhammadiyah yang sangat baik hati dan penyabar
meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
14.
Flo: Nama aslina adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal
dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan
sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal
pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih
tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia
melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
B.
Alur
Novel ini menggunakan alur maju, karena dalam cerita ini tidak
terdapat kilas balik sehingga membuat para pembaca penasaran apa yang terjadi
di kisah selanjutnya. Buku novel ini merupakan Tetralogi.
C.
Latar
1.
Latar Tempat
Terdapat
beberapa latar tempat dalam novel ini, antara lain sebagai berikut.
a.
Sekolah
Muhammadiyah
b.
Gedung Sekolah
PN
c.
Sebuah jalan
pinggir rawa
d.
Pohon filicium
e.
Toko Sinar Harapan
f.
Halaman
kelenteng
g.
Podium
kehormatan
h.
Pangkalan punai
i.
Tempat lomba
cerdas cermat
j.
Masjid
Al-Hikmah
k.
Gunung Semulur
l.
Di atas perahu
m.
Pulau Lanun
n.
Bioskop
o.
Zaal batu
2.
Latar Waktu
Terdapat beberapa waktu yang menjadi latar waktu dalam novel ini
antara lain sebagai berikut.
a.
Menjelang
maghrib
b.
Setelah shubuh
c.
Pagi hari
d.
Sore hari
e.
Siang hari
3.
Latar Sosial
Sedangkan untuk latar sosial ada beberapa keadaan sebagai berikut.
a.
Menyenangkan
b.
Menyedihkan
c.
Menegangkan
D.
Sarana
Cerita
1.
Judul
Judul “Laskar Pelangi” itu unik dan menarik serta menjadikan rasa
penasaran para pembaca dan mampu menggambarkan atau mewakili seluruh cerita.
2.
Sudut Pandang
Memakai kata ganti orang pertama tunggal atau memakai akuan sertaan
karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata Aku.
3.
Gaya dan Nada
a.
Bahasa
Bahasa
yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa
daerah yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil
yang ada di Sumatra.
b. Nada
Penulis
menggunakan berbagai nada dalam mengungkapkan pikiran, seperti marah, sedih,
mengharukan, dan bahagia.
E.
Tema
Persahabatan sepuluh anak yaitu Ikal,
Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya
wanita di kelas mereka, Sahara dari orang kecil yang mempunyai cita-cita yang
tinggi dengan bersekolah di pendidikan rakyat kecil Sekolah Muhamadiyah.
F.
Amanat
1. Ajaran yang
berpegang teguh pada agama serta kerja keras dan tekad yang pantang menyerah
dalam mencapai cita-cita.
2.
Janganlah
menyerah, hiraukan orang yang menggangumu, teruslah berjalan jika menurutmu itu
benar.
3. Dari bersekolah
dengan sungguh-sungguh cita-cita akan tercapai walaupun dengan usaha dan
perjuangan yang sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar